Cara Mendapatkan 100 Juta Pertama di Crypto: Panduan dari Kalimasada
Daftar Isi
![]() |
Panduan langkah demi langkah untuk meraih 100 juta pertama di pasar crypto dengan strategi efektif dan pengelolaan risiko yang tepat |
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia cryptocurrency telah menarik perhatian banyak orang sebagai salah satu peluang investasi yang menjanjikan. Kalimasada, seorang co-founder dari Akademi Crypto dan sosok yang telah mengubah modal kecil menjadi miliaran rupiah dalam waktu singkat, membagikan strategi dan pendekatan yang digunakannya untuk mencapai kesuksesan di dunia crypto.
Dalam video YouTube-nya yang berjudul Cara Mendapatkan 100 Juta Pertama di Crypto, Kalimasada menjelaskan langkah-langkah praktis untuk membantu para pemula dalam perjalanan investasi crypto. Artikel ini akan merangkum wawasan penting dari video tersebut, menekankan poin-poin krusial yang dapat membantu Anda meraih 100 juta pertama dari investasi cryptocurrency.
1. Memahami Pentingnya Active Income
Sebelum memulai perjalanan dalam dunia cryptocurrency, Kalimasada menekankan pentingnya memiliki active income. Ia mengatakan, hidup dari trading (living from trading) adalah sebuah fantasi jika seseorang tidak memiliki penghasilan aktif atau dana cadangan yang memadai. Penghasilan aktif, seperti gaji atau pendapatan dari pekerjaan lain, memberikan stabilitas yang diperlukan untuk mendukung aktivitas trading.Tanpa penghasilan aktif, seseorang bisa mengalami tekanan finansial ketika harus membayar tagihan sementara kondisi pasar sedang tidak menentu. Tekanan ini, menurut Kalimasada, dapat merusak psikologis seorang trader dan akhirnya justru menimbulkan kerugian daripada keuntungan.
Kalimasada menambahkan bahwa hidup sederhana (frugal living) dan tidak menggunakan portofolio crypto untuk keperluan sehari-hari adalah salah satu kunci suksesnya. Ia tetap hidup dengan gaji UMR dan membiarkan portofolio crypto-nya tumbuh tanpa menyentuh hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Sebagai contoh, Kalimasada memulai investasinya dengan modal Rp30 juta, yang sebagian berasal dari uang pacarnya, yang sekarang menjadi istrinya. Ia tahu bahwa uang tersebut siap hilang, dan itu memberinya ketenangan dalam menghadapi risiko pasar yang fluktuatif.
Kalimasada menambahkan bahwa hidup sederhana (frugal living) dan tidak menggunakan portofolio crypto untuk keperluan sehari-hari adalah salah satu kunci suksesnya. Ia tetap hidup dengan gaji UMR dan membiarkan portofolio crypto-nya tumbuh tanpa menyentuh hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Menggunakan Uang Dingin untuk Investasi
Salah satu kendala utama yang sering dihadapi oleh para investor pemula adalah mereka menggunakan uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan penting atau tidak siap hilang. Kalimasada mengingatkan pentingnya hanya berinvestasi dengan uang dingin, yaitu uang yang siap hilang. Ia menekankan bahwa investor harus siap kehilangan seluruh uang yang mereka investasikan, sehingga jika portofolio mengalami penurunan, tidak ada tekanan berlebih atau stres yang berlebihan.Sebagai contoh, Kalimasada memulai investasinya dengan modal Rp30 juta, yang sebagian berasal dari uang pacarnya, yang sekarang menjadi istrinya. Ia tahu bahwa uang tersebut siap hilang, dan itu memberinya ketenangan dalam menghadapi risiko pasar yang fluktuatif.
3. Memahami Hubungan Antara Input dan Output
Kalimasada menjelaskan bahwa semakin banyak uang yang diinvestasikan, semakin besar potensi keuntungan yang bisa diperoleh. Namun, investor harus berhati-hati untuk tidak terjebak dalam "bias angka", di mana seseorang hanya terfokus pada persentase keuntungan yang besar tanpa memperhitungkan jumlah modal yang diinvestasikan.Ia memberikan contoh, jika seseorang ingin mencapai keuntungan 100 juta dengan modal Rp10 juta, ia harus mendapatkan 1.000% keuntungan. Namun, jika modalnya Rp100 juta, ia hanya perlu mencapai keuntungan 100%. Dengan memahami hubungan antara input (modal) dan output (keuntungan), investor dapat menyesuaikan ekspektasi dan strategi investasi mereka.
Ia berbagi pengalaman pribadinya saat pertama kali mendepositkan modalnya ke Indodax dan berinvestasi di koin-koin besar seperti Matic, Cardano, dan Binance Coin (BNB). Ia juga memanfaatkan berita dan pergerakan pasar untuk memperbesar portofolionya, seperti ketika Matic hampir delisting dari Coinbase, yang memberikan peluang keuntungan hingga 70% dalam waktu singkat.
Strategi ini membantu Kalimasada mengembangkan portofolio awalnya dari Rp30 juta menjadi lebih dari Rp100 juta, yang kemudian ia pecah menjadi investasi di on-chain dan exchange lain untuk memaksimalkan potensi keuntungan.
Kalimasada mengakui bahwa ia paling benci kehilangan uang, sehingga ia memilih untuk bermain aman dengan hanya menggunakan spot trading tanpa leverage. Menurutnya, leverage hanya cocok untuk trader yang sudah sangat berpengalaman dan memahami risikonya dengan baik. Ia lebih memilih strategi buy and hold yang mirip dengan filosofi investasi Warren Buffett, di mana tujuan utamanya adalah tidak kalah, bukan mencari keuntungan besar dalam waktu singkat.
Menurut Kalimasada, banyak orang baru mulai masuk ke pasar crypto saat harga Bitcoin sudah mencapai titik tertinggi, yang menurutnya adalah kesalahan besar. Ia menekankan pentingnya memahami kapan harus agresif dan kapan harus pasif, serta memiliki strategi keluar yang jelas untuk mengunci keuntungan pada waktu yang tepat.
Ketika Bitcoin mencapai puncaknya pada harga $69.000, Kalimasada tahu bahwa siklus pasar sudah mencapai puncaknya, sehingga ia memutuskan untuk menguangkan sebagian besar portofolionya dan hanya menyisakan beberapa koin untuk diperdagangkan jangka pendek.
Bagi mereka yang baru memulai perjalanan di dunia crypto, mengikuti panduan dari Kalimasada dapat membantu menghindari banyak jebakan yang umum dihadapi oleh para trader pemula. Dengan memiliki penghasilan aktif, menggunakan uang dingin, fokus pada investasi dengan conviction tinggi, dan menghindari leverage, Anda bisa meningkatkan peluang sukses di pasar yang penuh dengan ketidakpastian ini.
4. Fokus pada High Conviction Play
Kalimasada menyarankan untuk fokus pada high conviction play, terutama pada siklus pasar saat ini, di mana pasar lebih berpihak kepada koin-koin dengan kapitalisasi pasar besar dan dukungan dari pemain besar. Menurutnya, koin-koin dengan kapitalisasi kecil (low caps atau micro caps) masih belum menjadi pilihan yang bijak pada kondisi pasar saat ini.Ia berbagi pengalaman pribadinya saat pertama kali mendepositkan modalnya ke Indodax dan berinvestasi di koin-koin besar seperti Matic, Cardano, dan Binance Coin (BNB). Ia juga memanfaatkan berita dan pergerakan pasar untuk memperbesar portofolionya, seperti ketika Matic hampir delisting dari Coinbase, yang memberikan peluang keuntungan hingga 70% dalam waktu singkat.
Strategi ini membantu Kalimasada mengembangkan portofolio awalnya dari Rp30 juta menjadi lebih dari Rp100 juta, yang kemudian ia pecah menjadi investasi di on-chain dan exchange lain untuk memaksimalkan potensi keuntungan.
5. Menghindari Leverage
Salah satu tips terpenting yang diberikan oleh Kalimasada adalah menjauh dari leverage, terutama bagi para pemula. Leverage memungkinkan trader untuk mengontrol posisi yang lebih besar dari modal yang dimiliki, tetapi juga meningkatkan risiko likuidasi, di mana seluruh posisi bisa hilang jika pasar bergerak melawan trader.Kalimasada mengakui bahwa ia paling benci kehilangan uang, sehingga ia memilih untuk bermain aman dengan hanya menggunakan spot trading tanpa leverage. Menurutnya, leverage hanya cocok untuk trader yang sudah sangat berpengalaman dan memahami risikonya dengan baik. Ia lebih memilih strategi buy and hold yang mirip dengan filosofi investasi Warren Buffett, di mana tujuan utamanya adalah tidak kalah, bukan mencari keuntungan besar dalam waktu singkat.
6. Tahu Kapan Menjadi Pasif dan Kapan Menjadi Agresif
Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh investor pemula adalah bersikap pasif di awal dan agresif di tengah atau akhir siklus pasar. Kalimasada menjelaskan bahwa ini adalah kesalahan yang umum dilakukan oleh banyak orang. Crypto adalah pasar yang sangat sensitif terhadap waktu, dengan momentum yang bergerak cepat dan narasi yang berganti dengan cepat pula. Oleh karena itu, investor sebaiknya bersikap agresif di awal siklus pasar, ketika risiko relatif lebih rendah, dan bersikap lebih konservatif di tengah atau akhir siklus.Menurut Kalimasada, banyak orang baru mulai masuk ke pasar crypto saat harga Bitcoin sudah mencapai titik tertinggi, yang menurutnya adalah kesalahan besar. Ia menekankan pentingnya memahami kapan harus agresif dan kapan harus pasif, serta memiliki strategi keluar yang jelas untuk mengunci keuntungan pada waktu yang tepat.
7. Strategi Exit yang Tepat
Kalimasada juga berbagi strategi exit yang ia gunakan untuk memaksimalkan keuntungan tanpa mengambil risiko yang berlebihan. Salah satu strategi yang ia sebutkan adalah moonback strategy, di mana ia selalu mengambil sebagian dari modal setelah asetnya naik dua kali lipat dan membiarkan sisanya terus tumbuh. Dengan cara ini, ia sudah mengamankan modal awalnya sehingga risiko kerugian berkurang.Ketika Bitcoin mencapai puncaknya pada harga $69.000, Kalimasada tahu bahwa siklus pasar sudah mencapai puncaknya, sehingga ia memutuskan untuk menguangkan sebagian besar portofolionya dan hanya menyisakan beberapa koin untuk diperdagangkan jangka pendek.
8. Belajar dari Kesalahan Orang Lain
Salah satu kunci sukses Kalimasada adalah belajar dari kesalahan orang lain. Ia banyak membaca dan menonton video tentang kegagalan trader lain, lalu mencatat kesalahan-kesalahan tersebut agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan cara ini, ia mampu menghindari banyak kesalahan umum yang sering dilakukan oleh trader pemula dan berhasil melipatgandakan portofolionya dengan lebih cepat.Kesimpulan
Mendapatkan 100 juta pertama di pasar cryptocurrency bukanlah hal yang mustahil, tetapi membutuhkan pendekatan yang tepat, disiplin, dan manajemen risiko yang baik. Kalimasada telah membuktikan bahwa dengan strategi yang benar, bahkan modal kecil pun bisa berkembang menjadi kekayaan yang signifikan. Namun, seperti yang ia tekankan berkali-kali, kunci utama adalah memiliki mindset yang benar, siap menghadapi risiko, dan tidak terburu-buru dalam mencari keuntungan.Bagi mereka yang baru memulai perjalanan di dunia crypto, mengikuti panduan dari Kalimasada dapat membantu menghindari banyak jebakan yang umum dihadapi oleh para trader pemula. Dengan memiliki penghasilan aktif, menggunakan uang dingin, fokus pada investasi dengan conviction tinggi, dan menghindari leverage, Anda bisa meningkatkan peluang sukses di pasar yang penuh dengan ketidakpastian ini.